Jika Anda menggunakan Mikrotik sebagai router di jaringan, Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan fitur failover. Failover adalah kemampuan router untuk beralih ke koneksi cadangan secara otomatis ketika koneksi utama mengalami gangguan. Namun, apa jadinya jika masa langganan Internet Service Provider (ISP) utama Anda habis atau mengalami masalah, dan koneksi cadangan (failover) yang sudah disiapkan ternyata tidak berfungsi? Artikel ini akan membahas alasan umum mengapa failover tidak bekerja setelah masa langganan ISP habis, serta langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.
Penyebab Failover Tidak Bekerja
Sebelum masuk ke solusi, penting untuk memahami beberapa penyebab umum mengapa failover pada Mikrotik bisa gagal, terutama jika Anda baru saja mengalami gangguan dengan ISP utama.
- Tidak Ada Monitoring Aktif pada Interface Utama Mikrotik perlu mengetahui kapan koneksi ISP utama terputus. Jika tidak ada mekanisme pemantauan aktif pada interface utama, Mikrotik tidak akan menyadari adanya gangguan dan failover tidak akan diaktifkan.
- Konfigurasi Route yang Tidak Tepat Salah satu penyebab utama lainnya adalah pengaturan routing yang tidak sesuai. Mikrotik memerlukan pengaturan distance atau prioritas yang tepat agar bisa beralih ke koneksi cadangan. Jika pengaturan routing antara koneksi utama dan cadangan tidak diatur dengan benar, failover mungkin gagal.
- Script atau Scheduler yang Bermasalah Beberapa pengguna menggunakan script atau scheduler pada Mikrotik untuk memonitor koneksi utama dan mengaktifkan failover saat ada gangguan. Jika script tersebut memiliki kesalahan atau tidak aktif, maka proses failover juga tidak akan berjalan sesuai rencana.
Solusi Mengatasi Failover yang Tidak Bekerja
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda coba untuk memastikan failover berfungsi sebagaimana mestinya:
1. Aktifkan Monitoring pada Interface Utama
Pastikan Mikrotik dapat memantau koneksi ISP utama untuk mengetahui kapan koneksi tersebut hilang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan fitur Netwatch:
Masuk ke Winbox atau CLI Mikrotik.
Arahkan ke Tools > Netwatch.
Tambahkan IP gateway dari ISP utama sebagai alamat yang akan dipantau.
Konfigurasi Netwatch agar ketika koneksi ke gateway ini gagal, maka failover akan aktif. Anda juga bisa menambahkan tindakan (action) untuk mengaktifkan koneksi cadangan.
2. Atur Routing dengan Prioritas yang Benar
Failover bergantung pada pengaturan distance dalam routing. Pastikan bahwa distance pada koneksi utama lebih kecil dibandingkan dengan koneksi cadangan.
Masuk ke IP > Routes.
Pastikan route menuju gateway ISP utama memiliki distance yang lebih rendah (misalnya, 1).
Atur koneksi cadangan dengan distance yang lebih tinggi (misalnya, 2).
Dengan cara ini, saat koneksi utama putus, Mikrotik akan secara otomatis mengalihkan rute ke koneksi cadangan.
3. Cek Script atau Scheduler
Jika Anda menggunakan script otomatis, pastikan tidak ada kesalahan dalam script yang bisa mengganggu proses failover. Berikut adalah contoh script sederhana untuk failover:
:if ([/ping address=8.8.8.8 count=3] = 0) do={
/ip route disable [find where comment="MainISP"]
/ip route enable [find where comment="BackupISP"]
} else={
/ip route enable [find where comment="MainISP"]
/ip route disable [find where comment="BackupISP"]
}
Pastikan script ini berjalan sesuai kebutuhan dan tidak ada kesalahan dalam penulisan.
4. Pastikan DNS dan Gateway Sudah Dikoreksi
Periksa kembali pengaturan DNS dan gateway pada koneksi utama dan cadangan. Pastikan bahwa Mikrotik dapat mengakses domain name dan gateway cadangan jika koneksi utama terputus. Caranya adalah dengan masuk ke IP > DNS, dan pastikan server DNS dari ISP cadangan juga tersedia.
5. Tes dan Simulasikan Koneksi Cadangan
Setelah semua langkah di atas dilakukan, coba lakukan simulasi dengan memutus koneksi utama. Ini akan memastikan apakah Mikrotik dapat beralih ke koneksi cadangan dengan baik. Pastikan untuk memantau log pada Mikrotik untuk melihat apakah proses failover berjalan sesuai dengan konfigurasi yang telah Anda buat.
6. Upgrade Router OS ke Versi 7
Pada router OS versi 7 sebagai user maka akan mendapatkan pengalaman fitur Netwatch baru yang memiliki https-get yang cukup bermanfaat sebagai cek failover ini, berikut penjelasannya :
perbedaan Router OS 6 dan Router OS 7
Buat trigger cek ISP
Buat monitoring via Netwatch
Perintah saat IP Monitoring Down
Perintah saat IP Monitoring UP
Testing Netwatch
Dengan konfigurasi yang benar, Mikrotik dapat menangani failover dengan baik meskipun koneksi utama dari ISP Anda habis atau mengalami gangguan. Pastikan untuk melakukan pengecekan secara berkala terhadap koneksi utama dan cadangan, dan simulasikan failover dari waktu ke waktu untuk memastikan semuanya bekerja dengan baik. Dengan begitu, Anda bisa menjaga jaringan tetap aktif meskipun terjadi masalah pada koneksi ISP utama.